Semakin hari,
Rasa ini seperti mencekik saluran nyawa,
Menguji setiap zarah kesabaran yg ada.
Entah mengapa,
Aku bingung sendiri,
Mencari akar,
Mana silapnya.
Entah mengapa,
Lapisan pedingdingku seperti semakin menipis,
Setiap tingkahnya mencarit luka,
Meninggal duka,
Meninggal lara.
Entah mengapa,
Rasa ini yg aku kandung,
Memberi beban pada hati,
Memberi calar pada rasa,
Dan aku hanya mampu,
Berdoa,
Berdoa semoga dia lebih mengerti,
Berdoa semoga aku terus memahami,
Berdoa semoga kami sentiasa abadi.
~untukmu yg kuanggap sahabat~
No comments:
Post a Comment