sediri dalam kelam,
ditemani iram 90-an
aku jadi teringat kisah itu,
cerita pohon tanjung dan pohon nyiur
sendiri dalam hagat kotak masa,
diterangi hanya sinar skrin putih,
tajam, merobek mata.
takala aku memetik papan kekunci,
aku menyegerakkan fikiran,
sampai bila aku perlu terus berada dalam kelam,
bermain kata yg tada yg faham,
menyusun cerita duka hingga bernanah luka.
sampai bla?
bayu
No comments:
Post a Comment